Rabu, 22 April 2009

Emansipasi Perempuan : Antara Syariat Islam dan Feodalisme Kultural

http://akmal.multiply.com/journal/item/514

assalaamu'alaikum wr. wb.

Bicara soal Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April,
tentu dikaitkan dengan emansipasi perempuan. Bicara soal emansipasi
perempuan, tentu perlu menengok ke belakang, yaitu ke masa-masa
ketika kaum perempuan termarjinalkan dalam segala segi kehidupan ;
kesempatan beroleh pendidikan yang lebih kecil, kesempatan berkarir
yang nyaris nol, dan kewajiban untuk patuh tanpa syarat kepada suami
dan orang tuanya. Bicara soal sempitnya kehidupan kaum Hawa, sudah
pasti ada hubungannya dengan feodalisme. Lalu mengapa ada pihak yang
selalu menghubung-hubungkan dengan syariat Islam?

Dengan nada yang `cukup ketus' namun implisit, Al-Qur'an mencela
orang-orang yang mengeluh karena dikaruniai anak-anak perempuan.
Alasannya cukup jelas, yaitu karena baik anak-anak perempuan atau
laki-laki, semuanya adalah pemberian Allah. Kalau yang memberi adalah
Allah, pantaskah mencela pemberian itu?

Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa
yang Dia kehendaki, Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa
yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang
Dia kehendaki.
(Q.S. Asy-Syuura [42] : 49)

Lantas darimana datangnya ketidakadilan terhadap kaum perempuan?

Ketika Rasulullah saw. diutus, orang-orang Arab masih menjalankan
praktik budaya `ajaib', yaitu merasa mendapat aib ketika mendapatkan
anak perempuan. Dikatakan `ajaib', karena budaya semacam ini tidak
memberikan solusi apa pun terhadap permasalahan manusia. Kalau semua
orang Arab secara konsisten menganggap perempuan sebagai aib, dan
kemudian semua perempuan dibinasakan, lantas apa yang akan tersisa
dari peradaban mereka?

Ketika itu, perempuan dianggap sebagai makhluk lemah yang tidak
berdaya dan tidak bisa membela dirinya. Tubuhnya adalah milik orang
lain, pikirannya dianggap dangkal dan tidak mungkin berkembang.
Perempuan adalah properti yang dapat diperlakukan seenaknya.

Salah satu poin penting dari dakwah Rasulullah saw. adalah mengangkat
harkat dan martabat kaum perempuan. Revolusi yang dipelopori oleh
beliau meliputi :

1. Larangan total membunuh anak-anak (baik laki-laki maupun
perempuan) untuk alasan apa pun, termasuk dalam kondisi perang
sekalipun.
2. Larangan menyakiti istri, kecuali dengan pukulan yang tidak
mencederai dan tidak di daerah wajah. Itu pun jika sudah terjadi
pembangkangan yang amat nyata kepada suami.
3. Kewajiban menutup aurat sekaligus larangan untuk melihat aurat
demi menjaga kehormatan masing-masing.
4. Menegaskan kewajiban suami untuk menafkahi istrinya dan menjamin
kecukupan hidupnya.
5. Memberi kesempatan yang sama bagi kaum perempuan untuk memperoleh
ilmu dan pendidikan.

Allah SWT sendiri nampaknya memang sangat sengaja mengatur jalan
hidup Rasulullah saw. sehingga berlawanan dengan gaya hidup `anti-
perempuan' kaum jahiliyyah. Anak-anak lelakinya tidak bertahan hidup
hingga usia remaja, namun yang hidup hingga dewasa justru anak-anak
perempuannya. Kemesraan hubungan ayah-anak antar Rasulullah saw. dan
Fatimah ra. sudah begitu dikenal. Ketika menghadapi sakaratul maut
beliau tidak ditemani oleh para ajudan atau panglima andalannya,
melainkan oleh istrinya, yaitu `Aisyah ra. Bahkan ketika menggigil
ketakutan setelah menerima wahyu pertama, beliau diselimuti oleh
istri pertamanya, yaitu Khadijah ra. Dengan mudah kita dapat melihat
bahwa kisah hidup beliau diwarnai oleh para perempuan hebat. Jalan
hidup Rasulullah saw. seolah mengejek habis-habisan perilaku kaum
jahiliyyah yang menganggap perempuan sebagai manusia kelas dua.

Kaum perempuan (yang sudah menjadi Muslimah) juga terbukti bukan kaum
yang lemah. Jika membicarakan mengenai syuhada yang pertama, tentu
tidak boleh melupakan keperkasaan keluarga Yasir, terutama
ibunya `Ammar ra. Tidak rela aqidah-nya tergadai, perempuan mulia itu
mati ditusuk tombak yang menembus tubuhnya dari bawah hingga ke atas.
Kontras sekali dengan tipikal film-film Hollywood yang menggambarkan
kaum perempuan sebagai makhluk yang manja, lemah, tidak berpendirian,
mudah dibujuk, perlu diselamatkan, bahkan menyusahkan.

Kita juga tidak lupa akan para Muslimah yang datang kepada Rasulullah
saw. dengan sebuah `gugatan' : jika para lelaki bisa mengejar surga
dengan jihad, lantas bagaimana dengan kaum perempuan? Sebuah semangat
yang membuat hati siapa pun bergetar. Mereka baru merasa lega setelah
Rasulullah saw. menjelaskan bahwa bakti kaum perempuan kepada suami
dan keluarganya adalah sama halnya dengan jihad qital bagi kaum
lelaki.

Tempo hari, sebuah stasiun televisi swasta di Indonesia mengulas
kembali dua buah film klasik tentang R.A. Kartini dan Cut Nyak Dhien.
Sebuah perbandingan yang amat menarik. Kartini yang menderita karena
pola pikir feodal di sekelilingnya, diperbandingkan dengan Cut Nyak
Dhien yang baru saja ditinggal wafat oleh suaminya, kemudian segera
mengangkat rencong untuk menggantikan Teuku Umar dalam melawan
penjajah Belanda.

Cut Nyak Dhien nampaknya tidak menemui kesulitan untuk menggantikan
Teuku Umar, karena beliau hidup di lingkungan yang menjunjung tinggi
syariat Islam. Beliau berjuang bersama orang-orang yang tidak
meremehkan kaum perempuan, karena ajaran Islam melarang mereka untuk
berbuat demikian. Di sisi lain, R.A. Kartini hidup di jaman yang
lebih maju, di lingkungan yang lebih terpandang, namun untuk mendapat
pendidikan pun nampaknya sudah susah payah. Sementara R.A. Kartini
bahkan bersusah payah mendapatkan persamaan derajat dengan kaum
lelaki, Cut Nyak Dhien diangkat sebagai pemimpin secara sukarela oleh
umat Islam.

Bukankah sudah jelas perbedaannya antara Islam dan feodalisme?

wassalaamu'alaikum wr. wb.

Senin, 06 April 2009

TUNGGU APALAGI??? JANGAN TUNDA KESUKSESAN ANDA !!!.

Rahasia Tersembunyi Metode Mencari Uang
di Internet Akhirnya Diungkap...

Jika Anda Bisa Mengetik dan Mengakses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat Awal yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang Melimpah dari Internet... Hanya Jika Anda Tahu Caranya!

Informasi berikut akan sangat mengejutkan anda! Saya harap segera hentikan kesibukan anda dan serius membaca, karena hari ini adalah TITIK BALIK kehidupan anda selanjutnya!


Info Lebih Lanjut Klik